APAKAH kita sudah merasa hina dihadapan Allah ? Ya, sudah seharusnya kita merasa hina dihadapanNya. Sikap hina ini adalah wujud kesadaran bahwa kita amat miskin dihadapan Allah dan merasa hina disaat kita sujud dihadapanNya. Inilah saat-saat terindah dalam melaksanakan ibadah. Tetapi, hanya segelintir hamba allah yang tentunya dapat melakukannya.
Ketika kita merasa hina dina dihadapan Allah, maka inilah saat-saat yang paling tepat untuk kita memanjatkan doa kepadaNya, karena pada waktu itulah Allah Ta'ala akan memakbulkan doa kita. Dan inilah ibadah yang sesungguhnya paling dicintai Allah.
Mari kita hayati doa yang sering dibaca Rasulullah SAW ini :
Sahabatku, doa yang dipanjatkan Rasulullah itu bukanlah berarti Beliau ingin menjadi seorang yang miskin, karena Rasulullah juga pernah berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan." (HR Nasa'i)
Lantas, apa maksud dari doa tersebut ?
Kemiskinan yang dimaksud Rasulullah SAW sebagaimana yang tertera dalam doa Baginda tersebut adalah miskin hati. Bahwa, dengan "merasa miskin hati" maka kita akan selalu merasa memerlukan pertolongan Allah Ta'ala.
Kita semua miskin dihadapan Allah Ta'ala. Jika "miskin" telah melekat dihati kita, pasti hal ini akan terlihat pada akhlak dan perilaku kita.
Ketika mempunyai mobil mewah, pakaian mahal, deposito miliaran rupiah, dan rumah indah bagaikan istana, namun dengan merasa hina dihadapan Allah, maka kita tetap akan menyadari bahwa kita adalah miskin dihadapan Allah Ta'ala dan hanya Dialah Yang Maha Kaya.
Karena itu, janganlah sampai kita menyangka bahwa orang-orang yang miskin hanyalah mereka yang hidup susah tanpa harta, tetapi yang dimaksud dengan miskin adalah suasana hati yang selalu merasa miskin dan memerlukan Allah Ta'ala meskipun secara lahiriah kita hidup dengan sempurna dan telah memiliki segala yang kita perlukan. Jika kita merasamiskin dihadapan Allah, pasti Dia akan memberikan kekayaan (hati) kepada kita. Jika kita merendahkan diri kita dihadapanNya, pasti Allah akan memberikan kemuliaan kepada kita. Jika kita merasa memerlukan pertolonganNya, pasti Allah akanmenurunkan kurniaNya kepada kita. Setiap kali perasaan itu ada dalam diri kita, pasti Allah Ta'ala akan memberikan kecukupan dan kemuliaan kepada kita.
Sudahkan kita merasa menjadi hamba Allah Ta'ala ?
Jika kita telah merasa menjadi hambaNya, mengapa kita masih melakukan kemungkinan kepadaNya, mengapa kita masih melakukan kemungkaran kepadaNya? Kita ini bukan apa-apa dan siapa-siapa. Tubuh manusia hina dihadapan Allah. Buanglah sifat sombong dan merasa mulia semakin kita merasa hina dihadapanNya maka Dia akan semakin meninggikan derjat kita disisi-Nya.
Ketika kita merasa hina dina dihadapan Allah, maka inilah saat-saat yang paling tepat untuk kita memanjatkan doa kepadaNya, karena pada waktu itulah Allah Ta'ala akan memakbulkan doa kita. Dan inilah ibadah yang sesungguhnya paling dicintai Allah.
Mari kita hayati doa yang sering dibaca Rasulullah SAW ini :
"Ya Allah,Suatu kisah menceritakan, ketika mendengar doa Rasulullah SAW ini, Saidina Aisyah bertanya kepada Baginda, sebab ia begitu heran kenapa kanjeng Rasul berdoa sedemikian rupa. Lantas Baginda SAW menjawab, "Sesungguhnya mereka yang akan masuk kedalam syurga sebelum orang-orang kaya memasukinya dengan jarak tujuh puluh khirrif. Wahai Aisyah, janganlah engkau menolak permintaan orang miskin meskipun hanya separuh kurma. Wahai Aisyah cintailah orang miskin, dan dekatilah mereka karena Allah Ta'ala akan mendekatimu pada hari kiamat."(HR Tirmidzi)
hidupkan aku dalam keadaan miskin,
dan cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin,
dan kelak dihari kiamat,
himpunkanlah aku dengan orang-orang miskin."
Sahabatku, doa yang dipanjatkan Rasulullah itu bukanlah berarti Beliau ingin menjadi seorang yang miskin, karena Rasulullah juga pernah berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan." (HR Nasa'i)
Lantas, apa maksud dari doa tersebut ?
Kemiskinan yang dimaksud Rasulullah SAW sebagaimana yang tertera dalam doa Baginda tersebut adalah miskin hati. Bahwa, dengan "merasa miskin hati" maka kita akan selalu merasa memerlukan pertolongan Allah Ta'ala.
Kita semua miskin dihadapan Allah Ta'ala. Jika "miskin" telah melekat dihati kita, pasti hal ini akan terlihat pada akhlak dan perilaku kita.
Ketika mempunyai mobil mewah, pakaian mahal, deposito miliaran rupiah, dan rumah indah bagaikan istana, namun dengan merasa hina dihadapan Allah, maka kita tetap akan menyadari bahwa kita adalah miskin dihadapan Allah Ta'ala dan hanya Dialah Yang Maha Kaya.
Karena itu, janganlah sampai kita menyangka bahwa orang-orang yang miskin hanyalah mereka yang hidup susah tanpa harta, tetapi yang dimaksud dengan miskin adalah suasana hati yang selalu merasa miskin dan memerlukan Allah Ta'ala meskipun secara lahiriah kita hidup dengan sempurna dan telah memiliki segala yang kita perlukan. Jika kita merasamiskin dihadapan Allah, pasti Dia akan memberikan kekayaan (hati) kepada kita. Jika kita merendahkan diri kita dihadapanNya, pasti Allah akan memberikan kemuliaan kepada kita. Jika kita merasa memerlukan pertolonganNya, pasti Allah akanmenurunkan kurniaNya kepada kita. Setiap kali perasaan itu ada dalam diri kita, pasti Allah Ta'ala akan memberikan kecukupan dan kemuliaan kepada kita.
Sudahkan kita merasa menjadi hamba Allah Ta'ala ?
Jika kita telah merasa menjadi hambaNya, mengapa kita masih melakukan kemungkinan kepadaNya, mengapa kita masih melakukan kemungkaran kepadaNya? Kita ini bukan apa-apa dan siapa-siapa. Tubuh manusia hina dihadapan Allah. Buanglah sifat sombong dan merasa mulia semakin kita merasa hina dihadapanNya maka Dia akan semakin meninggikan derjat kita disisi-Nya.
Comments
Post a Comment